🐠 Plta Memanfaatkan Sumber Daya Alam Air Sungai Dengan Cara Membuat

Masyarakatnyamemanfaatkan air sungai bawah tanah untuk membuat sumber listrik sendiri. Garam adalah salah satu sumber daya air yaitu air laut. Mikrohidro - Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas Pemanfaatan sumber daya alam tidak boleh merusak ekosistem secara efisien dan memikirkan kelanjutan sumber daya alam itu (wardiyatmoko, 2004: Plta memanfaatkan sumber daya alam air sungai Carakerjanya memang sama, namun PLTMH biasanya langsung memanfaatkan aliran air sungai. Hal itu dimungkinkan karena PLTMH hanya menggunakan generator berkapasitas kecil sehingga tidak membutuhkan energi yang terlalu besar untuk beoperasi. Diagram PLTA Sederhana Seperti yang anda lihat diatas, ada beberapa komponen pada PLTA sederhana. Tidaksemua tempat di bumi memiliki sumber daya alam atau SDA yang sama, tergantung dari lokasi, geografis, iklim, dan suhu udara. Jadi, sumber daya alam dataran tinggi pantai akan berbeda dengan di pegunungan. Nah, berikut ini jenis dan manfaat sumber daya alam dataran tinggi yang perlu diketahui. BACA JUGA: 12 Sungai Terpanjang di Indonesia PLTAumumnya terletak di daerah berbukit di mana bendungan dapat dibangun dengan mudah sehingga akan menghasilkan reservoir air yang besar. Pada pembangkit listrik tenaga air, kepala air atau sumber sungai dibuat dengan membangun sebuah bendungan di area sungai atau danau, dimana dari bendungan tersebut maka air akan dialirkan ke turbin air. terjawab• terverifikasi oleh ahli PLTA memanfaatkan sumber daya alam dari sungai dengan cara membuat A.bendungan D.irigasi bendungan kak Makasih ya kak Iklan Jawaban terverifikasi ahli fidhafutagozaa kalau gak salah yang A : bendungan makasih kk Maaci ya kakaaa 최대 예 A Konsep Pengusahaan Sumber Daya Air Ditinjau dari Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974, Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2019 . Substansi pengaturan sumber daya air dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan adalah tentang penguasaan negara atas air, konsep hak atas air dan pengelolaan sumber daya Pltamemanfaatkan sumber daya alam dengan cara membuat. Question from @Risky91 - Sekolah Menengah Pertama - Kimia 0 votes Thanks 0. zpradhitya Membuat kincir air untuk mnhasilkan tenaga listrik . 0 votes Thanks 0. More Answer. Risky91 December 2018 | 0 Replies . PLTA memanfaatkan sumber daya alam dari sungai dengan cara membuat Answer Pemanfaatansumber daya alam nabati antara lain sebagai berikut. 1) Sumber bahan pangan, misalnya padi, jagung, sagu, ubi, dan tanaman lainnya yang mendukung keperluan pangan tidak terkecuali sayuran dan buah-buahan. 2) Sumber bahan sandang, misalnya penggunaan kapas serta tumbuhan yang berserat yang digunakan sebagai bahan pembuatan pakaian. PLTAmemanfaatkan sumber daya alam dari sungai dengan cara membuat. Question from @Risky91 - Sekolah Menengah Pertama - Ips Denganmemanfaatkan sumber daya alam dan teknologi, kita bisa membuat pembangkit listrik dari masing-masing sumber daya alam yang bisa menghasilkan listrik. Misalnya membuat pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga angin/bayu (PLTB), pembangkit sumberdaya air air, sumber air, dan daya air yang terkandung didalamnya 2.24 wilayah sungai kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau - pulau kecil (luasnya kurang dari atau sama dengan 2.000 km²) 3 Persyaratan Syarat penyusunan neraca sumber daya air spasial adalah sebagai berikut: SumberDaya Alam Akuatik Sumber daya alam akuatik (perairan), sumber daya alam yang berhubungan dengan laut, sungai, danau, air tanah, air hujan, dan lain-lain. Sungai dimanfaatkan sebagai sumber penghidupan dan kehidupan penduduk, sebagai sarana transportasi untuk mendukung mobilitas penduduk, sebagai sumber protein hewani yang hidup di dalamnya, seperti udang, ikan dll. dan sebagai sumber FBTaZO. Pembangkit listrik tenaga air merupakan salah satu pembangkit listrik yang memanfaatkan sumber energy air sebagai sumber energy utamanya. Berdasarkan pengertian yang sama, kita dapat mengatakan bahwa bahan bakar PLTA adalah air. Sumber energi air merupakan sumber energy alternative yang dapat diperbarui, karena air mengalir terus menerus mengisi ulang melalui siklus hidrologi bumi. Air yang bergerak dan mengalir akan menghasilkan energi, energi tersebut bergantung pada volume aliran beda ketinggian. Energi kinetic serta energi potensial dari aliran air sungai yang ditampung dalam waduk akan dialirkan melalui kanal melewati turbin, yang kemudian akan menabrak sudu-sudu pada turbin yang menyebabkan turbin berputar. Perputaran turbin akan menghasilkan energi mekanik. Energi mekanik tersebut dapat membangkitkan energi listrik dengan bantuan generator. Energi listrik yang berhasil dibangkitkan oleh tenaga air tersebut dikenal dengan istilah hidroelektrik. Figures - uploaded by I Gede Suputra WidharmaAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by I Gede Suputra WidharmaContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free i Sistem Kontrol Terdistribusi pada PLTA DCS on PLTA By I Gede Suputra Widharma, ST. MT With I Made Adiswara Wirama 003 I Gede Apriana Aditya Gandi 039 I Kadek Yoga Palguna 047 TEKNIK OTOMASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BALI 2020 ii Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidyah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sistem Kontrol Terdistribusi PLTA ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas UTS yang telah diberikan oleh dosen pada mata kuliah Kontrol Terdistribusi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang DCS pada PLTA bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidan yang kami tekuni, dan dapat membuat kami menyelesaikan makalah ini. Kami juga menyadari masih banyak kekurangan yang ada pada makalah ini sehingga kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempuranaan makalah ini. iii Daftar Isi BAB I Pendahuluan 1 Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 1 Tujuan Pembahasan 1 BAB II Pembahasan 2 Pengertian PLTA 2 Klasifikasi PLTA 2 Kelebihan dan Kekurangan PLTA 4 Kelebihan PLTA 4 Kekurangan PLTA 4 Bagian-Bagian Utama PLTA 5 Bendungan 5 Pipa Pesat Penstock 5 Turbin 6 Generator 7 Transformator 7 Jalur Transmisi 8 Pembangunan PLTA 8 Proses Kerja dan Prinsip Kerja PLTA 10 BAB III Penutup 12 Kesimpulan 12 Saran 12 Daftar Pustaka 13 iv Daftar Gambar Gambar 1. Bedungan 5 Gambar 2. Penstock 6 Gambar 3. Turbin 6 Gambar 4. Komponen Generator Dalam PLTA 7 Gambar 5. Transformator Pada PLTA 7 Gambar 6. Jalur Transmisi 8 Gambar 7. Proses Kerja PLTA 10 1 H a l a m a n BAB I Pendahuluan Pada bagian ini akan menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan dari pembahasan yang makalah ini akan buat. Latar Belakang Sekarang ini energi listrik merupakan salah satu komponen yang penting dalam kehidupan. Dalam keseharian masyarakat banyak sekali aspek kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung menggunakan energi listrik. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang semakin menigkat dari waktu ke waktu, dibutuhkan pembangkit tenaga listrik. Energi listrik dapat dibangkitkan dengan berbagai cara, salah satunya memanfaatkan air. Pembangkit listrik tenaga air adalah salah satu sumber energi listrik yang memanfaatkan air sebagai sumber listrik. Keberadaannya mampu memenuhi pasokan listrik masyarakat Indonesia selain yang berasal dari bahan bakar batu bara. Pembangkit listrik tenaga air di Indonesia banyak dikembangkan, hal ini karena persediaan air di Indonesia cukup melimpah. Keberadaan beberapa waduk besar di Indonesia selain digunakan untuk penampungan air juga dimanfaatkan untuk menjadi energi potensial. Dengan mengetahui system kontrol terdistribusi pada pembangkit listrik tenaga air maka dapat diketahui cara kerja dari awal sampai menjadi listrik dan disambungkan ke pln atau sumber listrik yang berada di sekitar PLTA. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan PLTA? 2. Apa saja kelebihan dan kekurangan penggunaan PLTA? 3. Apa saja bagian-bagian dari PLTA? 4. Bagaimana cara kerja atau sistem kontrol dan prinsip kerja PLTA? 5. Seperti apa klasifikasi PLTA? Tujuan Pembahasan 1. Dapat mengetahui apa itu PLTA 2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari PLTA 3. Mengetahui bagian-bagian yang membentuk PLTA 4. Mengetahui proses kerja dan prinsip kerja dari system kontrol PLTA 5. Mengetahui klasifikasi PLTA 2 H a l a m a n BAB II Pembahasan Pengertian PLTA Pembangkit listrik tenaga air merupakan salah satu pembangkit listrik yang memanfaatkan sumber energy air sebagai sumber energy utamanya. Berdasarkan pengertian yang sama, kita dapat mengatakan bahwa bahan bakar PLTA adalah air. Sumber energi air merupakan sumber energy alternative yang dapat diperbarui, karena air mengalir terus menerus mengisi ulang melalui siklus hidrologi bumi. Air yang bergerak dan mengalir akan menghasilkan energi, energi tersebut bergantung pada volume aliran beda ketinggian. Energi kinetic serta energi potensial dari aliran air sungai yang ditampung dalam waduk akan dialirkan melalui kanal melewati turbin, yang kemudian akan menabrak sudu-sudu pada turbin yang menyebabkan turbin berputar. Perputaran turbin akan menghasilkan energi mekanik. Energi mekanik tersebut dapat membangkitkan energi listrik dengan bantuan generator. Energi listrik yang berhasil dibangkitkan oleh tenaga air tersebut dikenal dengan istilah hidroelektrik. Dalam penentuan pemanfaatan suatu potensi sumber tenaga air bagi pembangkitan tanaga listrik ditentukan oleh tiga faktor yaitu 1. Jumlah air yang tersedia, yang merupakan fungsi dari jatuh hujan dan atau salju. 2. Tinggi terjun yang dapat dimanfaatkan, hal mana tergantung dari topografi daerah tersebut. 3. Jarak lokasi yang dapat dimanfaatkan terhadap adanya pusat-pusat beban atau jaringan transmisi. Klasifikasi PLTA 1. Berdasarkan Tujuan Hal ini disebabkan karena fungsi yang berbeda-beda misalnya untuk mensuplai air, irigasi, kontrol banjir dan lain sebagainya disamping produksi utamanya yaitu tenaga listrik. 2. Berdasarkan Keadaan Hidraulik Suatu dasar klasifikasi pada pembangkit listrik tenaga air adalah memperhatikan prinsip dasar hidraulika saat perencanaannya. Ada empat jenis pembangkit yang menggunakan prinsip ini. Yaitu  Pembangkit listrik tenaga air konvensional yaitu pembangkit yang menggunakan kekuatan air secara wajar yang diperoleh dari pengaliran air dan sungai.  Pembangkit listrik dengan pemompaan kembali air ke kolam penampungan yaitu pembangkitan menggunakan konsep perputaran kembali air yang sama denagn 3 H a l a m a n mempergunakan pompa, yang dilakukan saat pembangkit melayani permintaan tenaga listrik yang tidak begitu berat.  Pembangkit listrik tenaga air pasang surut yaitu gerak naik dan turun air laut menunjukkan adanya sumber tenaga yang tidak terbatas. Gambaran siklus air pasang adalah perbedaan naiknya permukaan air pada waktu air pasang dan pada waktu air surut. Air pada waktu pasang berada pada tingkatan yang tinggi dan dapat disalurkan ke dalam kolam untuk disimpan pada tingkatan tinggi tersebut. Air akan dialirkan kelaut pada waktu surut melalui turbin-turbin.  Pembangkit listrik tenaga air yang ditekan yaitu dengan mengalihkan sebuah sumber air yang besar seperti air laut yang masuk ke sebuah penurunan topografis yang alamiah, yang didistribusikan dalam pengoperasian ketinggian tekanan air untuk membangkitkan tenaga listrik. 3. Berdasarkan Sistem Pengoperasian Pengoperasian bekerja dalam hubungan penyediaan tenaga listrik sesuai dengan permintaan, atau pengoperasian dapat berbentuk suatu kesatuan sistem kisi-kisi yang mempunyai banyak unit. 4. Berdasarkan Lokasi Kolam Penyimpanan dan Pengatur. Kolam yang dilengkapi dengan konstruksi bendungan/tanggul. Kolam tersbut diperlukan ketika terjadi pengaliran tidak sama untuk kurun waktu lebih dari satu tahun. Tanpa kolam penyimpanan, pembangkit/instalasi dipergunakan dalam pengaliran keadaan normal. 5. Berdasarkan Lokasi dan Topografi Instalasi pembangkit dapat berlokasi didaerah pegunungan atau dataran. Pembangkit di pegunungan biasanya bangunan utamanya berupa bendungan dan di daerah dataran berupa tanggul. 6. Berdasarkan Kapasitas PLTA 1. Pembangkit listrik yang paling kecil sampai dengan 100 kW 2. Kapasitas PLTA yang terendah sampai dengan 1000 kW 3. Kapasitas menengah PLTA sampai dengan 10000 kW 4. Kapasitas tertinggi diatas 10000 kW 4 H a l a m a n 7. Berdasarkan ketinggian tekanan air  PLTA dengan tekanan air rendah kurang dari dibawah 15 m  PLTA dengan tekan air menengah berkisar 15 m – 70 m  PLTA dengan tekanan air tinggi berkisar 71 m – 250 m  PLTA dengaan tekanan air yang sangat tinggi diatas 250 m Kelebihan dan kekurangan penggunaan PLTA Kelebihan dari PLTA adalah sebagai berikut 1. PLTA tidak menimbulkan polusi udara. 2. PLTA ini cukup murah karena menggunakan energi alam. 3. PLTA memiliki efisiensi umur yang panjang. Peralatan PLTA yang mutakhir, umumnya memiliki peluang yang besar untuk bisa dioperasikan selama lebih dari 50 tahun. 4. Menghemat pemakaian BBM. Bahan bakar untuk PLTA ini adalah air yang sudah disediakan oleh alam. 5. Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan sehingga ketersediaan air terjamin. 6. Pengembangan PLTA dengan memanfaatkan arus sungai dapat menimbulkan manfaat lain seperti misalnya pariwisata, perikanan, dan lain-lain. Sedangkan jika diperlukan waduk untuk keperluan tersebut dapat dimanfaatkan pula misalnya sebagai irigasi dan pengendalian banjir. Kekurangan dari PLTA adalah sebagai berikut Pembangkit listrik tenaga air digadang-gadangkan mampu menyuplai energi listrik hingga kepelosok daerah karena kebanyakan sumber air berada di pedesaan. Namun hingga kini pembangkit listrik tenaga air kurang direalisasikan karena memiliki kekurangan. Kekurangan PLTA adalah 1. PLTA membutuhkan banyak biaya,hampir semua PLTA merupakan proyek padat modal sehingga laju pengembalian modal proyek PLTA adalah rendah. 2. Masa persiapan suatu proyek PLTA pada umumnya memakan waktu yang lama. Semenjak proyek berupa gagasan awal sampai dengan saat pengoperasiannya, seringkali memakan waktu sekitar sepuluh sampai dengan lima belas tahun. 5 H a l a m a n 3. Secara alamiah PLTA sangat tergantung pada aliran sungai. Sedangkan aliran sungai tersebut sangat bervariasi, sehingga mempengaruhi kinerja pembangkit listrik tenaga air. Komponen - Komponen PLTA Gambar 1. Komponen Pembentuk PLTA Reservoir Reservoir/Penampung / Waduk adalah tempat jutaan meter kubik air yang akan diubah energinya menjadi energi mekanik penggerak turbin Gambar 2. Reservoir 6 H a l a m a n Bendungan Bendungan berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air. Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi. Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan. Jenis bendungan antara lain Gambar 3. Bendungan 7 H a l a m a n Intake Intake atau pemasukan adalah fasilitas yang digunakan untuk mengambil air dari reservoir ke dalam saluran air. Intake terdiri dari  Pintu gate  Saringan filter Gambar 4. Intake Control Gate Control Gate atau Gerbang Kontrol adalah pengatur masuknya air ke dalam penstock yang menuju turbin. Control Gate dapat dibuka dan ditutup sesuai waktu operasi ataupun jika terjadi masalah pada turbin atau komponen lain. Gambar 5. Control Gate 8 H a l a m a n Pipa Pesat Penstock Pipa pesat berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin. Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm diatas lantai dasar bak penenang. Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat yang keluar dari bak penenang, dipasang pipa udara Air Vent setinggi 1 meter di atas permukaan air bak penenang. Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tekanan rendah Low Pressure apabila bagian ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain pipa udara ini untuk membantu mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada saat start ½ inch. Gambar 6. Penstock Turbin Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan memukul sudu-sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator. Turbin memiliki prinsip kerja yakni sebagai berikut gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air menggunakan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi potensial ke energi mekanik. 9 H a l a m a n Gambar 7. Turbin Generator Generator dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-baling turbin berputar, generator pun akan ikut berputar. Generator memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan timbulnya arus listrik AC. Generator disambungkan dengan transformator Step Up untuk menaikkan tegangan listrik sebelum listrik ditransmisikan. Gambar 8. Komponen Generator Dalam PLTA 10 H a l a m a n Transformator Berfungsi untuk mentransmisikan dan mengubah energy dari ukuran satu keukuran yang lain. Transformator yang digunakan adalah transformator step up. Karena digunakan untuk mengubah energi yang dihasilkan menjadi energi yang lebih besar dari ukurannya. Gambar 9. Transformator Pada PLTA Jalur Transmisi Berfungsi untuk mengalirkan energy listrik dari PLTA menuju konsumen listrikya itu rumah-rumah dan pusat industri. Sebelum listrik dikonsumsi terlebih dahulu tegangannya di turunkan dengan transformator Step Down. Gambar 10. Jalur Transmisi 11 H a l a m a n Outflow Gambar 11. Outflow Control Room Control Room adalah ruangan yang menjadi pusat pengawasan keseluruhan komponen PLTA sekaligus sebagai tempat pengontrol DCS dari PLTA. Gambar 12. Control Room 12 H a l a m a n Pembangunan PLTA Pembangunan PLTA diawali dengan pembangunan bendungan untuk mengatur aliran air yang digunakan sebagai tenaga penggerak PLTA. Bendungan tersebut dapat berupa bendungan beton atau bendungan beronjong. Bendungan perlu dilengkapi dengan pintu air dan saringan sampah agar mencegah masuknya endapan lumpur atau kotoran. Pembangunan bendungan lebih baik didasar sungai yang stabil dan aman terhadap bencana banjir. Pada daerah dekat bendungan dibangun intake bangunan pengambilan. Setelah itu dibuatkan saluran penghantar yang digunakan mengalirkan air dari intake. Saluran ini berupa saluran terbuka dan tertutup yang dilengkapi dengan saluran pelimpah yag diujungnya dibangun kolam pengendap yang berfungsi untuk mengendapkan pasir dan menyaring kotoran sehingga air msauk ke turbin relative bersih pada setiap jarak tertentu. Terdapat pula kolam penenang forebay juga dibangun untuk menenangkan aliran air yang akan masuk ke turbin dan mengarahkannya masuk ke pipa pesat penstock. Pipa pesat terbuat dari pipa baja yang dirol yang digunakan untuk mengalirkan air sebelum masuk ke turbin. Dalam pipa pesat, energi potensial air dikolam penenang diubah menjadi energi kinetik yang akan memutar roda turbin. Pipa ini harus didukung oleh pondasi yang mampu menahan beban statis dan dinamisnya. Pondasi dan kedudukannya dibuat selurus mungkin karena itu perlu dirancang sesuai dengan kondisi tanah. Batang pipa ditanam dan diredam dibawah tanah atau diletakkan diatas tanah dengan dukungan pondasi. Untuk penanaman batang pipa dalam tanah, maka topografi tanah dan sisa kelebihan dari pipa harus dipikirkan dengan baik. Turbin, generator dan sistem kontrol masing-masing ditempatkan dalam sebuah rumah yang terpisah. Tujuannya untuk menghindari masalah akibat getaran. Rumah turbin harus dirancang sedemikian rupa agar memudahkan perawatan dan pemeriksaan. Setelah keluar dari pipa pesat, air akan memasuki paaa bagian inlet. Didalamnya terdapat guidedvane untuk mengatur pembukaan dan penutupan turbin serta mengatur jumlah air yang masuk ke runner atau blede komponen utama turbin. Runner tersebut terbuat dari baja dengan kekuatan tarik yang tinggi yang dilas pada dua buah piringan sejajar. Aliran air akan memutar runner dan menghasilkan energy kinetik yang akan memutar poros turbin. Energi 13 H a l a m a n yang timbul akibat putaran poros kemudian ditransmisikan ke generator. Seluruh sistem ini harus balance. Turbin perlu dilengkapi casing pada bagian bawah sebagai pengunci turbin. Casing digunakan untuk mengarahkan air ke runner. Bantalan bearing terdapat pada sebelah kiri dan kanan poros yang digunakan untuk menyangga poros, agar dapat berputar dengan lancar. Daya poros dari turbin harus ditransmisikan ke generator agar dapat dirubah menjadi energy listrik. Turbin-turbin hidrolik, berhubungan erat dengan generator, fungsi utaamanya adalah mengubah energi air menjadi energi listrik. Air mengalir melalui turbin, memberi tenaga pada penggerak runner dari turbin dan membuatnya berputar. Energi listrik dari generator diatur dan ditransfer oleh main transformator agar sesuai dengan kapasitas transmission line tegangan daya. Setelah itu energi listrik yang dihasilkan dapat langsung ditransmisikan buat kabel pada tiang-tiang listrik menuju rumah rumah konsumen. Proses Kerja dan Prinsip Kerja PLTA Pembangkit listrk tenaga air pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian dan jumlah debit air perdetik yang ada pada aliran air saluran irigasi, sungai atau air terjun, pengembangan tenaga air yang mengalir tergantung pertama-tama, pada volume aliran, dan kedua pada ketinggian yang mungkin tersedia. Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi energi kinetis dengan adanya head, lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi mekanis dengan adanya aliran air yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis ini berubah menjadi energi listrik melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah energi listrik yang bisa dibangkitkan dengan sumber daya air tergantung pada dua hal, yaitu jarak tinggi air head dan berapa besar jumlah air yang mengalir debit. 14 H a l a m a n Gambar 7. Proses Kerja PLTA Laju q dimana air jatuh dari ketinggian efektif h tergantung dari besarnya luas penampang kanal. Jika luas penampang kanal terlalu kecil, daya keluaran akan lebih kecil dari daya optimal karena laju air q dapat lebih besar. Di lain pihak, ukuran kanal tidak dapat dibuat besar secara sembarangan karena laju air q yang melalui kanal tergantung dari laju pengisian air pada reservoir air di belakang bendungan. Volume air pada reservoir dan ketinggian h yang bersangkutan, tergantung dari laju air yang masuk ke dalam reservoir. Selama musim kering, ketinggian air pada reservoir dapat berkurang karena jumlah air dalam reservoir lebih sedikit. Selama musim hujan, ketinggiannya dapat naik kembali karena air yang masuk dari berbagai aliran air yang mengisi bendungan. Fasilitas pembangkit listrik tenaga air harus di desain untuk menyeimbangkan aliran air yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik dan jumlah air yang mengisi reservoir melalui sumber alami seperti curahan hujan, salju, dan aliran air lainnya. 15 H a l a m a n BAB III Penutup Kesimpulan 1. Pembangkit listrik tenaga air adalah pusat pembangkit tenaga listrik yang mengubah energi potensial air energi gravitasi air menjadi energi listrik. 2. Konsep kerja pembangkit listrik tenaga air menggunakan tenaga memiliki oleh air untuk dapat beroperasi. 3. Cara kerja PLTA dengan cara mengubah energi potensial dari bendungan atau air terjun menjadi energi mekanik menjadi energi listrik dengan bantuan generator 4. Bagian-bagian utama dari PLTA berupa bendungan, pipa pesat penstock, turbin, generator, transformator, jalur transmisi. 5. PLTA memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan PLTA adalah cukup murah karena menggunakan energi alam. Namun hingga saat ini PLTA belum dapat direalisasikan karena biaya pembangunan PLTA yang mahal, karena tempat sumber air berada dipelosok daerah. Saran Saran yang dapat diberikan pada pembahasan ini adalah agar Indonesia dapat lebih memanfaatkan energi air, sehingga dapat menjadi sumber energi alternatif untuk pembangkit listrik masa depan. 16 H a l a m a n Daftar Pustaka 1. 2. 3. Suputra Widharma, IG, IN Sunaya, IM Sajayasa, IGN Sangka. Perancangan PLTS Sebagai Sumber Energi Pemanas Kolam Pendederan Ikan Nila. Jurnal Ilmiah Vastuwidya 3 2, 38-44 4. Suputra Widharma, IG, IN Sunaya, M Supriadi. 2019. Simulasi Pengendalian Kecepatan Putar Ceiling Fan Berbasis Arduino. Jurnal Ilmiah Vastuwidya 2 2, 58-63 5. Widharma, IGS, IN Sunaya. 2018. Studi Analisis Sistem Proteksi terhadap Petir pada Stasiun Pemancar TV. Logic Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi 17 2. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this research has been done in the larvae fish pond in Lumbung Village, Tabanan regency. Surya cell is device consists of solar cell, charge controller, and batterei that change sunlight to be electric. Fish like many living organisms have specific tolerant range of various environmental parameters, thus fish larvae ponds of specific types of fish species requires certain conditions that have to be reached. Larvae that have hatched, should be raised in a special place, when their ages are 5-7 days. And it becomes threat if in interval 3 – 4 weeks happen cold weather that make the larvae will be died. To avoid the cold weather occurs, warming can be done with heater or halogen lamps. Solar Energy is produced by the Sunlight is a non-vanishing renewable source of energy which is free from ecofriendly. The highest intensity of sunlight occurs at with the value of the intensity of sunlight is around - lumen and average power about 24 – 28 W. Monitoring and taking actions to maintain the habitat’s sustainable environment for certain larvae inside of fish larvae ponds. Halogen lamps give the warmth to the water with the intensity of the light in cash, so that the water temperature is located between 27 – 30 oC at the of round speed controlling to ceiling fan based on arduino microcontroller system as processor centre, and use two fototransistors as sensor, also some electronic components. Light sensors is used fototransistors that work based on different resistance value between light reflected and not reflected. When fototransistor did not get light will be send low level logics to microcontroller and will be processed as program. Then activised each ports of microcontroller and doing one by one simultaneously related how many people in that room automatically.

plta memanfaatkan sumber daya alam air sungai dengan cara membuat